Pregabalin adalah obat yang untuk mengendalikan
kejang-kejang akibat epilepsi. Obat ini biasanya dikombinasikan dengan obat-obatan lain dan bekerja
dengan menstabilkan keseimbangan aktivitas saraf dalam otak sehingga menurunkan
risiko kejang.
Selain epilepsi, obat antikonvulsan ini juga bisa
digunakan untuk mengatasi rasa sakit serta mengendalikan masalah kecemasan.
Tentang
Pregabalin
Jenis obat
|
Antikonvulsan
|
Golongan
|
Obat resep
|
Manfaat
|
|
Dikonsumsi oleh
|
Dewasa dan remaja berusia 17 tahun ke atas
|
Bentuk
|
Kapsul
|
Pregabalin tersedia dalam beberapa merek dan harus
digunakan dengan resep dokter.
Peringatan
- Wanita yang merencanakan kehamilan atau sedang hamil disarankan untuk
berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan pregabalin. Sedangkan ibu
menyusui sebaiknya tidak konsumsi pregabalin.
- Pasien yang mengalami kantuk atau pusing setelah menggunakan
pregabalin sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat.
- Hindari konsumsi minuman keras selama menggunakan pregabalin.
- Jangan berhenti menggunakan pregabalin secara tiba-tiba dan tanpa
konsultasi dengan dokter.
- Pregabalin berisiko memicu keinginan menyakiti diri sendiri atau
bahkan bunuh diri pada sebagian orang. Segera hubungi dokter jika Anda
merasakan dorongan tersebut.
- Harap berhati-hati bagi lansia, yang menderita gangguan ginjal,
gangguan jantung, gangguan pada otak atau sistem saraf pusat, merasakan
dorongan untuk bunuh diri, menjalani hemodialisis, serta yang pernah
mengalami ketergantungan minuman keras atau obat-obatan terlarang.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Pregabalin
Beda pasien bisa membutuhkan pregabalin dengan takaran
yang berbeda-beda. Dosis ini ditentukan oleh dokter berdasarkan jenis kondisi
yang ditangani, kondisi kesehatan pasien, dan respons tubuh pasien terhadap
obat.
Pada konsumsi awal, dosis pregabalin yang dianjurkan
adalah 150 mg per hari. Dosis ini kemudian bisa ditambah secara bertahap hingga
maksimal 600 mg per hari berdasarkan respons tubuh pasien. Penambahan dosis
biasanya dilakukan sebanyak 150 mg per minggu, contohnya dosis menjadi 300 mg
setelah minggu pertama dan 450 mg setelah minggu kedua.
Mengonsumsi
Pregabalin dengan Benar
Gunakan pregabalin sesuai anjuran dokter dan jangan
lupa untuk membaca keterangan pada kemasan. Obat ini biasanya diberikan dengan
dosis rendah pada awal pemakaian sebelum kemudian ditingkatkan sesuai respons
tubuh dan kebutuhan pasien terhadap obat.
Harap diingat bahwa konsumsi pregabalin tidak boleh
dihentikan secara tiba-tiba. Jika ingin menghentikan konsumsi, proses ini harus
dilakukan secara bertahap dan dengan anjuran dokter. Langkah ini dilakukan
untuk mencegah kambuhnya gejala atau gejala putus obat.
Pregabalin berpotensi menyebabkan sebagian penggunanya
untuk merasakan keinginan menyakiti diri sendiri atau bahkan bunuh diri. Oleh
karena itu, pengawasan secara saksama sangat dibutuhkan. Segera hubungi dokter
jika Anda merasakan dorongan tersebut.
Antikonvulsan ini dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah
makan dan pastikan Anda menghindari konsumsi minuman keras selama meminum obat
ini. Pregabalin berpotensi meningkatkan efek alkohol dari minuman keras.
Jangan lupa untuk memeriksakan kesehatan secara rutin
selama menjalani pengobatan dengan pregabalin. Langkah ini akan membantu dokter
untuk memantau perkembangan kondisi Anda, reaksi tubuh terhadap obat, serta
memantau keefektifan obat.
Konsumsi pregabalin bisa membuat kulit pasien lebih
sensitif terhadap sinar matahari. Karena itu, hindari pajanan matahari sebisa
mungkin dan jangan lupa menggunakan tabir surya atau pakaian tertutup saat
bepergian.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis
dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi pregabalin pada jam yang
sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi pregabalin,
disarankan untuk meminumnya segera jika jadwal minum berikutnya tidak terlalu
dekat. Jangan menggandakan dosis pregabalin pada jadwal berikutnya untuk
mengganti dosis yang terlewat.
Kenali Efek
Samping dan Bahaya Pregabalin
Pregabalin juga berpotensi menyebabkan efek samping,
sama seperti obat-obatan lain. Efek samping obat ini umumnya muncul pada awal
pemakaian dan kemudian berkurang seiring proses adaptasi tubuh terhadap obat.
Beberapa efek samping yang umumnya terjadi saat mengonsumsi antikonvulsan ini
meliputi:
- Mengantuk.
- Pusing.
- Gangguan penglihatan, misalnya pandangan kabur.
- Mulut kering.
- Konstipasi atau diare.
- Mual.
- Kembung.
- Perubahan pada emosi.
- Sulit tidur.
- Penurunan gairah seksual.
- Disfungsi ereksi.
- Bertambahnya nafsu makan dan berat badan.
- Pembengkakan pada pergelangan kaki.
Segera hentikan konsumsi obat dan hubungi dokter jika
Anda mengalami efek samping berupa miopati yang merupakan gangguan otot yang
serius. Gejala-gejalanya dapat berupa demam serta nyeri atau lemas otot tanpa penyebab yang jelas.
No comments:
Post a Comment