Famotidine adalah jenis obat histamin H-2 receptor
antagonist atau H-2 blocker. Obat ini berfungsi mengurangi jumlah
asam lambung yang dihasilkan oleh lambung. Famotidine sering digunakan sebagai
obat antiulserasi dan antirefluks.
Lambung menghasilkan asam yang dapat membantu proses
pencernaan makanan. Jika jumlah asam yang ada di dalam lambung berlebihan, bisa
menimbulkan inflamasi dan luka pada dinding lambung atau usus. Kondisi
kelebihan asam lambung berisiko menyebabkan tukak perut, tukak usus, penyakit
asam lambung atau GERD, dan gangguan pencernaan.
Selain mengurangi asam di dalam lambung, famotidine
membantu proses pemulihan jika sudah terdapat bagian dari dinding lambung yang
rusak.
Tentang
Famotidine
Jenis obat
|
Obat histamin H-2 receptor antagonist / H-2 Blocker
|
Golongan
|
Obat resep
|
Manfaat
|
|
Dikonsumsi oleh
|
Dewasa dan remaja (usia 16 tahun ke atas)
|
Bentuk obat
|
Tablet
|
Peringatan:
- Bagi wanita hamil, sedang merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui
tidak disarankan mengonsumsi obat ini.
- Harap berhati-hati dalam mengonsumsi obat ini bagi penderita gangguan
ginjal, gangguan hati, anemia, dan gangguan paru-paru seperti asma.
- Harap berhati-hati jika mengalami muntah-muntah, kesulitan menelan dan
penurunan berat badan.
- Tanyakan kepada dokter sebelum mengonsumsi obat lain, baik obat bebas maupun
obat resep, selama mengonsumsi obat ini.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis
Famotidine
Dosis awal famotidine adalah 20-80 mg per hari. Batas
maksimal mengonsumsi obat ini adalah selama enam hari. Obat ini hanya boleh
dikonsumsi oleh orang dewasa dan remaja berusia 16 tahun ke atas.
Mengonsumsi
Famotidine dengan Benar
Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan
mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi famotidine. Jangan menambahkan atau
mengurangi dosis tanpa izin dokter.
Famotidine biasanya diminum dua kali sehari, yaitu
pada pagi dan malam hari. Jika Anda hanya dibatasi untuk mengonsumsi sehari
sekali, sebaiknya obat ini diminum pada malam hari. Obat ini bisa diminum
sebelum atau sesudah makan.
Selama mengalami masalah asam lambung, terdapat
beberapa makanan dan minuman yang bisa memperparah gejala yang muncul. Makanan
dan minuman yang harus Anda hindari adalah peppermint, cokelat, makanan
pedas, tomat, minuman beralkohol, kopi, dan minuman panas apa pun. Selain itu,
hindari makan dalam porsi besar agar gejala yang muncul tidak bertambah parah.
Menurunkan berat badan dan mengonsumsi makanan yang
sehat bisa membantu menurunkan risiko munculnya gejala yang ada. Orang dengan
berat badan berlebih akan menambah tekanan terhadap perut, yang pada akhirnya
meningkatkan risiko penyakit asam lambung.
Untuk sementara hindari rokok karena rokok bisa
meningkatkan produksi asam di dalam lambung sehingga dapat memperparah gejala
yang muncul.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi famotidine,
disarankan untuk segera mengonsumsinya begitu teringat jika jadwal dosis
berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis famotidine pada
jadwal berikutnya untuk menggantikan dosis yang terlewat.
Kenali Efek
Samping dan Bahaya Famotidine
Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda.
Beberapa efek samping yang umumnya terjadi adalah:
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Diare.
- Konstipasi.
Jika efek samping yang terjadi terus berkepanjangan,
mengganggu aktivitas, atau Anda mengalami reaksi alergi, temui dokter.
No comments:
Post a Comment