Gabapentin merupakan obat untuk mengendalikan gejala kejang. Obat
ini tidak dapat menyembuhkan epilepsi dan hanya berfungsi untuk mencegah kejang
selama dikonsumsi secara rutin.
Gabapentin juga diresepkan untuk meredakan rasa sakit
berkelanjutan yang diakibatkan oleh kerusakan saraf, seperti yang terjadi pada
penderita diabetes, dan cacar api. Obat ini bukan untuk meredakan rasa sakit
sehari-hari yang misalnya diakibatkan oleh luka ringan atau radang sendi.
Tentang
Gabapentin
Jenis obat
|
Obat antiepilepsi
|
Golongan
|
Obat resep
|
Manfaat
|
Mengendalikan epilepsi dan rasa sakit akibat kerusakan pada saraf.
|
Dikonsumsi oleh
|
Dewasa dan anak-anak 6 tahun ke atas
|
Bentuk obat
|
Tablet, kapsul, dan cairan yang diminum
|
Penggunaan gabapentin memerlukan resep dokter.
Pastikan untuk mengikuti resep dan petunjuk yang disarankan oleh dokter menurut
kondisi kesehatan Anda.
Peringatan:
- Bagi wanita hamil, menyusui atau yang mencoba memiliki anak, tanyakan
pada dokter tentang pemakaian obat ini.
- Tanyakan dosis gabapentin untuk anak-anak kepada dokter.
- Harap berhati-hati bagi penderita psikosis, penyakit ginjal, diabetes,
dan depresi.
- Jika ingin mengonsumsi obat antasid, pastikan ada jarak minimal dua
jam dengan waktu mengonsumsi gabapentin.
- Konsumsi gabapetin secara teratur tiap hari. Jangan berhenti
mengonsumsi kecuali atas anjuran dokter.
- Jika mengonsumsi obat ini, sebaiknya tidak mengemudi atau
mengoperasikan alat berat karena obat ini bisa menyebabkan rasa kantuk.
- Permulaan dan pemberhentian penggunaan obat ini perlu dilakukan secara
bertahap untuk mencegah efek samping dan kembalinya kondisi semula.
- Jika terjadi reaksi alergi atau
overdosis, segera temui dokter.
Dosis
Gabapentin
Dosis obat ini berbeda bagi tiap pasien, tergantung
pada kondisi yang diobati, tingkat keparahannya, dan respons tubuh pasien
terhadap obat itu. Untuk pasien anak-anak, dosis juga harus disesuaikan dengan
berat badan.
Dosis umum untuk epilepsi adalah 900-3.600 mg per
hari. Total dosis per hari biasanya dibagi untuk tiga kali minum. Jarak waktu
maksimum antar satu dosis dengan dosis berikutnya adalah 12 jam. Ini untuk
memastikan kejang tidak terjadi dan tetap dicegah dengan secara teratur
mengonsumsi gabapentin.
Untuk mengatasi rasa sakit akibat kerusakan saraf,
dosis umum per hari adalah 900-3.600 mg juga dan dibagi untuk tiga kali minum.
Mengonsumsi
Gabapentin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera
pada kemasan gabapentin sebelum menggunakannya.
Gunakan dosis rendah saat pertama mengonsumsi
gabapentin, lalu naikkan dosisnya setelah beberapa hari. Hal ini bertujuan agar
tubuh terbiasa dan beradaptasi dengan obat ini sehingga meminimalisasi efek
samping.
Gabapentin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah
makan. Jika diresepkan gabapentin tablet atau kapsul, gunakan air putih untuk
membantu menelannya.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis
dengan dosis berikutnya. Maksimum jarak waktu antara dosis adalah 12 jam; ini
untuk mencegah terjadinya kejang. Usahakan untuk mengonsumsi gabapentin pada
jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi yang tidak sengaja melewatkan jadwal meminum
gabapentin, disarankan untuk segera meminumnya begitu teringat. Tetapi jangan
mengganti dosis yang terlewat dengan menggandakan dosis gabapentin yang diminum
berikutnya.
Pastikan Anda memeriksakan diri ke dokter secara
teratur selama mengonsumsi gabapentin, terutama dalam beberapa bulan pertama
jika Anda mengidap epilepsi. Ini bertujuan agar dokter dapat memonitor
perkembangan kondisi Anda.
Sebaiknya menghindari mengonsumsi alkohol dan obat
antidepresan lain selama menggunakan gabapentin.
Kenali Efek
Samping dan Bahaya Gabapentin
Semua obat berpotensi menyebabkan efek samping,
termasuk gabapentin. Tetapi gejala akibat efek samping umumnya reda setelah
tubuh menyesuaikan diri. Yang terpenting, beri tahu dokter jika Anda bermasalah
dengan obat yang dikonsumsi. Efek samping yang paling umum terjadi akibat
mengonsumsi obat ini adalah:
- Mulut terasa kering
- Sakit kepala
- Lelah
- Pandangan buram
- Mengantuk
- Konstipasi
- Diare
- Sakit perut
- Perubahan berat badan
- Sulit tidur
- Perubahan suasana hati
- Gemetar
- Nyeri otot atau persendian
Segera hentikan konsumsi obat dan hubungi dokter jika
mengalami efek samping yang mengganggu atau serius, seperti kulit atau putih
mata menjadi kuning, sakit perut berkelanjutan yang disertai dengan
muntah-muntah, memar atau pendarahan yang tidak biasa, dan ruam kulit atau
pembengkakan mulut atau wajah.
No comments:
Post a Comment